Di tengah kondisi ekonomi yang dinamis, banyak masyarakat Indonesia yang menghadapi tantangan dalam mengelola keuangan pribadi. Situasi ini membuat pengajuan KPR menjadi lebih menantang. Namun, dengan persiapan yang tepat, kamu bisa meningkatkan peluang agar pengajuan KPR kamu cepat disetujui. Berikut beberapa tips yang bisa membantu kamu:

1. Pastikan Kondisi Keuangan Stabil

Sebelum mengajukan KPR, pastikan kondisi keuangan kamu stabil dan baik. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

• Riwayat Kredit yang Baik: Pastikan kamu memiliki riwayat kredit yang bersih tanpa tunggakan atau catatan buruk. Riwayat kredit yang baik menunjukkan kepada bank bahwa kamu adalah peminjam yang bertanggung jawab. Ini bisa dibuktikan dengan SLIK OJK yang memiliki kolektibilitas rendah.
• Rasio Hutang terhadap Penghasilan (Debt-to-Income Ratio): Usahakan rasio hutang terhadap penghasilanmu rendah. Idealnya, total kewajiban hutang bulanan tidak lebih dari 30-40% dari total pendapatan bulanan kamu.
• Pendapatan Stabil: Bank lebih cenderung menyetujui KPR untuk pemohon yang memiliki pendapatan tetap dan stabil. Jika kamu bekerja sebagai karyawan, pastikan kamu memiliki bukti pendapatan yang konsisten dari perusahaan tempat kamu bekerja.

2. Dokumen yang Lengkap dan Akurat

Dokumen yang lengkap dan akurat sangat penting untuk proses persetujuan KPR. Dokumen yang biasanya diperlukan meliputi:

• Identitas Diri: KTP, KK, dan NPWP
• Dokumen Keuangan: Slip gaji, rekening koran, dan surat keterangan penghasilan
• Dokumen Tambahan: Untuk kepemilikan pertama dalam KPR Subsidi, kamu harus melampirkan Surat Keterangan Belum Memiliki Rumah dari pemerintah setempat. Jika kamu memiliki usaha, sertakan juga dokumen pendukung usaha seperti SIUP, TDP, dan laporan keuangan.

Pastikan semua dokumen disiapkan dengan lengkap dan dalam kondisi baik. Kesalahan atau kekurangan dokumen bisa memperlambat proses pengajuan atau bahkan menyebabkan penolakan KPR kamu.

3. Pilih Developer Terpercaya

Membeli rumah dengan KPR adalah keputusan besar, jadi pilihlah developer yang terpercaya. Pertimbangkan hal-hal berikut:

• Reputasi yang Baik: Developer dengan reputasi baik biasanya memiliki rekam jejak proyek-proyek sebelumnya yang sukses dan ulasan pelanggan yang baik. Developer yang telah menerima penghargaan atau sertifikasi dari asosiasi real estate atau lembaga terkait juga menunjukkan keandalan dan kredibilitas mereka.
• Perizinan Lengkap: Pastikan developer memiliki semua izin yang diperlukan untuk membangun dan menjual properti, termasuk IMB (Izin Mendirikan Bangunan), AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), dan sertifikat tanah yang sah.

So, jangan ragu! Semua pertimbangan di atas jawabannya ada di Rachita Group. Kamu bisa konsultasi langsung bersama kami di 0813 56335339.